ADSENSE IN ARTICLE AD
ADSENSE 336x280 bawah judul
Ghost Fleet versus Ghost Jiangshi
Redaksi – Senin, 1 Sya'ban 1439 H / 16 April 2018 10:30wib
Ghost
Fleet dan Ghost Jiangshi, sama-sama hantu. Yang satu dari Barat,
satunya lagi dari Timur. Keduanya merasuki sistem kenegaraan NKRI yang
sedang menderita “Demam Tinggi.”Ghost Jiangshi, kita mungkin sering melihat hantu yang satu ini di film-film ala Mandarin yang sering diputar di bioskop dan televisi? Sosok hantu yang dikenal sebagai vampire atau zombie ‘melompat’ yang digambarkan sebagai mayat yang dihidupkan kembali dalam legenda cerita rakyat Cina.
Terlepas dari materi dan isi buku Ghost Fleet, karangan PW Singer, disini justru sebaiknya kita bisa mengambil sebuah benang merah, keterkaitan antara ancaman perang global yang akan terjadi di masa depan dengan kedaulatan negeri kita sendiri.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Hendrajit pengamat Geopolitik Nasional, apa yang disampaikan oleh PW Singer melalui Buku Novel Futuristiknya yang berjudul Ghost Fleet tersebut, Singer sedang menjalankan tugasnya sebagai bagian integral dari komunitas intelijen AS.
Melalui Novel Ghost Fleet, seolah Singer sedang bertugas sebagai agen pembentuk opini untuk menciptakan prakondisi ke arah polarisasi dua kutub alias bipolar. Yakni pecahnya perang AS versus Cina Rusia yang akan diwarnai oleh perkembangan teknologi canggih sebagai ciri perang masa depan (Hendrajit).
Hal ini bisa saja diikuti dengan keruntuhan sistemik sistem Kapitalisme yang selama ini merajai hegemoni kekuatan ekonomi dunia. Dan akan menataulang sistem Kapitalisme yang hari ini telah mereka anut.
Secara tidak langsung melalui buku Ghost Fleet, PW Singer telah memberikan warning kepada kita bahwa bila pecah perang Perang friksi terbuka antara dua kutub AS vs China dan Rusia, maka tak menutup kemungkinan dampaknya bagaikan tsunami yang akan melanda semua negara yang menganut sistem Kapitalisme, termasuk salah satunya adalah Indonesia. Mengingat Negeri ini penganut aliran Kapitalisme Barat sejak era 1967.
Adapun benang merah yang dapat kita tarik simpulnya dari ancaman “Keruntuhan” Kapitalisme Global akibat dari pecahnya perang friksi tersebut adalah perlunya kewaspadaan akan ancaman dari sistem Kapitalisme itu sendiri yang hari ini telah menggurita dalam tubuh negeri ini.
Seperti kita ketahui bersama bahwa Hegemoni Kapitalisme Global itu hari ini sesungguhnya telah meruntuhkan sendi-sendi kedaulatan Negeri ini melalui amandemen beberapa pasal undang-undang dasar negara kita.
Gurita Imperialis Kapitalis itu bagaikan “hantu” yang merasuki tubuh Negeri ini, sehingga siapapun yang duduk diatas kursi “panas” dalam jajaran Birokrasi, maka akan terasuki oleh “hantu” Kapitalisme tersebut.
Hantu Kapitalisme tersebut bagaikan Software yang memprogram seluruh sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Digambarkan oleh PW Singer software tersebut bagaikan “Hantu” Ghost Fleet yang mampu merasuki tubuh Negara.
Karena terasuki hantu, maka tak heran bila para Birokrat yang seharusnya menjadi Benteng negara dalam menghadapi Korporasi, namun malah larut dalam kebijakan Korporasi. Inilah pengaruh dari hipnotis dari kerasukan tersebut.
Dan celakanya lagi, Gurita Imperialisme modern yang tengah melanda Negara ini bukan hanya Kapitalisme Korporasi Barat ala “Ghost Fleet” yang tengah bersarang dalam negeri ini, namun adapula “Ghost Jiangshi” yang turut pula bersarang dalam sendi-sendi kehidupan negara ini.
Dalam bahasa gaulnya “Ghost Jiangshi” ini telah merangsek masuk seiring dengan kebijakan Presiden Cina Xi Jinping yang memilih Indonesia sebagai tempat untuk melaunching program Jalur Sutra Maritim Abad ke-21 berupa kebijakan One Belt One Road (OBOR) yang bertujuan untuk menggabungkan seluruh negara-negara sepanjang Jalur Sutra ke dalam Imperium Cina Baru.
Dan inilah ancaman nyata yang sesungguhnya yang tengah terjadi dalam tubuh Negeri ini, namun sayangnya banyak yang belum memahami bahwa Imperialisme tersebut masih bercokol di Negeri ini. Yakni bukan hanya ancaman Ghost Fleet namun juga ancaman Ghost Jiangshi yang memiliki ciri dan karakternya sendiri dalam menghipnotis jajaran Birokrasi..
Penulis: Abubakar Bamuzaham, Reseach Associate Global Future Institute
Link Source: The Global Review
Sumber: eramuslim
0 Response to "Sama-sama hantu,Ghost Fleet versus Ghost Jiangshi"
Posting Komentar