ADSENSE IN ARTICLE AD
ADSENSE 336x280 bawah judul
Redaksi – Senin, 21 Rabiul Akhir 1439 H / 8 Januari 2019 Begitu terang dalam ingatan saya, saat Syeikh Muhammad Mutawalli Asy Sya’rawi memberikan nasihat kepada Husni Mubarak. Kala itu, Syeikh kharismatik tersebut berdiri di atas panggung dan bersebelahan dengan Husni Mubarak.
“Aku tidak mau menghabiskan sisa-sisa hidupku dengan sifat-sifat munafiq. Aku juga tidak akan mempamerkan diri aku dengan perkara-perkara yang menipu,” begitulah kata Syeikh Syarawi.
Saat memberi nasihat, sesekali dia melihat ke arah ratusan jamaah, dan sesekali ia melemparkan tatapan ke Husni Mubarak, yang tepat berdiri di sebelah kirinya.
Husni yang saat itu menggunakan jaz abu-abu, sambil memegang kedua tanganya dan meletakannya di bawah perutnya, ia menyimak. Dan sesekali tersenyum gugup saat Syeikh Syarawi melemparkan tatapan ke wajahnya.
Diksi yang tepat. Penekanan intonasi yang sempurna. Membuat penampilan Syeikh Syarawi saat itu begitu prima. Walau, harus menarik nafas panjang dan sesekali suaranya terlihat gemetar. Maklum, kala itu dia sudah masuk usia senja. Tak lagi muda.
Bagian yang menariknya, saat Syeikh Syarawi menutup nasihatnya. Ia memutar badannya dan menatap Husni Mubarak. Tangan kirinya, saat itu memegang pundak sebelah kanan Husni Mubarak.
“Wahai Tuan Presiden, aku ingin katakan satu perkara kepada engkau. Mungkin ini adalah pertemuan terakhir aku dengan engkau,” kata Syeikh Syarawi.
“Jika nasib kami bergantung kepada engkau, semoga Allah memberi taufik kepada mu. Dan jika nasib kamu bergantung kepada kami. Semoga Allah menolong kamu sanggup menghadapi kami,” ucap Syeikh Syarawi sambil sedikit memajukan mukanya kepada Husni Mubarak.
Syeikh Syarawi meninggal di tahun 1998. Semoga Allah memberi kebaikan sebagai balasan atas ilmu-ilmunya dan ceramahnya.
Fenomena Ustad Abdul Somad
Lalu, mari kita lihat di Indonesia. Fenomena Ustaz Abdul Somad (UAS) memang begitu mewabah di negeri ini. Seluruh video ceramah-ceramahnya telah menjadi pintu rejeki bagi penggiat-penggiat Youtubers meraih iklan-iklan di media sosial tersebut.
Tak percaya? silahkan cek seluruh ceramah UAS, anda akan terkaget-kaget melihat Viewers dan Subscribe yang minimal mencapai ratusan ribu. Makanya, selama Anda menonton ceramah UAS, Youtube sengaja memasukan konten iklan di tengah-tengah ceramah.
Kenapa UAS begitu fenomenal? setidaknya ada dua hal yang menurut saya menjadikan nama UAS begitu melejit dan digemari oleh masyarakat Indonesia.
Pertama, ceramah UAS begitu mudah diterima. Kedalaman ilmu UAS pun mampu diterjemahkannya dengan mudah saat memberikan jawaban-jawaban pelik yang umat tanyakan. Tentunya, dengan bahasa dan analogi yang mudah dimengerti oleh siapapun.
Dengan gaya khas melayu, UAS pun ternyata hebat memilih kata dengan tepat dan spontan saat memberikan ceramahnya. Perbendaharaan kalimatnya luas, referensinya pun jelas. Membuat ceramah UAS semakin membius dan tak pernah membosankan.
Kedua, UAS begitu berani dan jujur ketika berceramah. Yang paling menarik buat saya, saat UAS beberapa kali ceramah di hadapan pejabat. Bupati, Gubernur, TNI, Polisi, Menteri, dan Ketua MPR. Ia begitu berani. Ceramahnya penuh kritik tapi tetap mampu menorehkan senyum di pendengarnya. Buat saya ini bakat luar biasa. Kritik menohok tapi tetap mampu menyelipkan rasa humoris.
Nama UAS makin menjadi tenar usai sekelompok minoritas warga Bali mempersekusi kedatangannya. Dengan senjata tajam, mereka berani memaksa masuk ke hotel tempat UAS beristirahat. Walau membawa senjata tajam, hingga kini, tak ada satupun tersangka dalam kasus tersebut.
Umat muslim di Indonesia begitu terbuka menerima UAS. Mereka senang dengan ceramahnya. Buktinya? ceramah UAS selalu membludak dan sesak pengunjung. Umat muslim nampaknya rindu sosok ulama yang penuh keilmuan namun tetap santai dalam pembawaannya.
Sama seperti Syeikh Syarawi, ceramah UAS begitu membakar semangat keislaman tanpa harus menjadi radikal. Sama seperti Syeikh Syarawi, ceramah UAS jelas dan lugas walau harus di depan para penguasa. Sama seperti Syeikh Syarawi, ceramah UAS padat berisi. Semoga Allah memberikan kebaikan kepada mereka berdua. Mengampuni kekuranganya dan mengangkatnya ke derajat yang lebih baik.
Penulis: Faisal Fadly
sumber: eramuslim
0 Response to "Antara Syeikh Asy Syarawi dan Ustadz Abdul Somad"
Posting Komentar